Kamis, 20 Oktober 2011

Door Jaa Bhi Ke Mujse, Tum Kabhi Yadoon Mein Rehna

Judul di atas saya ambil dari lirik lagu film Hindi. Artinya kira-kira begini;

Walaupun kamu jauh dariku, jangan pernah pergi dari ingatanku.

Ini lagi-lagi tentang cing. Sudah kira-kira tiga tahun, setiap saya berbicara cinta, maka itu pasti tentang cing. Khaidir Muhammad Nur, biasa disapa teman-temannya Aidil. Dipanggil Ade oleh anggota keluarganya. Dan entah sejak kapan, entah apa artinya, saya memanggil dia cing. Demikian pula dia memanggil saya.

Di kontak handphonenya, dia menyimpan nama saya dengan sebutang "Cingz". Sementara saya menyimpan namanya dengan "Dil". Mungkin dia tidak tahu. Dalam bahasa Hindi, Dil berarti hati. Yah, dia adalah hati saya. Sementara, saya mungkin sekedar "cing" dalam hidupnya. Cing yang tidak begitu spesial dan entah apa defenisi juga kedudukan di hatinya. Tapi yang terpenting adalah dia hati saya.



Cing adalah sesuatu yang tidak akan pernah pergi dari ingatan saya betapa jauhpun dia meninggalkan saya. Cing pernah pergi meninggalkan saya cukup jauh dan cukup lama. Tapi Dil selamanya adalah hati.


Selama berpacaran dengan cing, saya jarang bertemu dia. Ya, saya dan cing sama-sama sibuk. Tapi setiap kali bertemu, saya jatuh cinta pada dia jauh lebih dalam dari sebelumnya. Setiap bertemu dia, saya merasa seperti kembali ke 05 April 2009, pertama kali saya bertemu dengan cing di KFC Blok M Mall. Pertama kali saya melihat matanya dibalik kacamata, bau tissue basah yang tercium dari bajunya, rambutnya. Setiap cing menggenggam tangan saya, tangan saya selalu basah. Saya grogi. Walaupun sudah ribuan kali dia menggenggam tangan saya, saya selalu grogi. Rasanya seperti dia baru pertama menggenggam tangan saya.


Sejak saya kembali ke Kabanjahe, cing entah kenapa jadi begitu cuek. Ya, cing memang dasarnya punya sifat cuek pada apapun. Bahkan jika ada upil nyempil di hidungnya, dia cuek aja ngupil sambil makan. Hahahahaha. Aduh, saya tertawa sambil meneteskan airmata. Saya benar-benar merindukan dia.


Jika sudah rindu, saya memang lebay. Yah, mau bagaimana, saya memang orang yang kurang bisa menyampaikan perasaan kepada orang yang saya sayang. Saya lebih suka menuliskannya. Terlebih, saya selalu terdiam jika ada di dekat cing. Cing tidak suka jika saya mengeluh tentang sikap cueknya di notes atau status facebook. Sejak dua bulan lalu, saya menghentikan kebiasaan itu.Saya akan melakukan apa saja jika itu membuat cing senang. Saya paham, cing tidak nyaman dengan kebiasaan saya itu. Ya tapi tetap saja, saya cinta menulis. Jadi saya menulis di sini. Cing tidak akan sebel, dia tidak pernah baca blog ini. Dan mungkin tidak pernah peduli.


Cing selalu bilang, saya harusnya meninggalkan dia. Sebab sifat dia dan sifat saya hanya akan membuat saya jadi korban kegondokan. Cing selalu bilang, saya berhak mendapatkan yang lebih baik. "Ya aku begini ini, kalo cuman bisa bikin kamu bete, aku minta maaf, kamu bisa cari yang lain."

setiap dia berkata seperti itu, saya sangat ingin menamparnya. Tapi lagi-lagi yang bisa saya lakukan hanya diam. Ingin saya katakan semua, tapi saya tidak sanggup. Bagaimana bisa saya menjelaskan rasa ini kepada dia? Bahwa saya tidak pernah cinta pada siapapun sejak mengenal dia? Bagaimana tentang kebahagiaannya selalu jadi pertimbangan saya? Tentang saya yang bisa tersenyum sangat bahagia hanya karena sms-nya? Dan banyak keberanian yang saya ambil karena mengingat dia? Bagaimana bisa saya cari yang lain, sementara saya sudah bertahun-tahun mencari yang lain dan gagal? Mengapa cing begitu gampang menyuruh saya menyerah memperjuangkan dia?


Sudah tiga minggu komunikasi kamu tidak lancar. Bisa dihitung dengan jari sms yang dia balas, dan tak terhitung telepon yang tidak dia angkat. Di satu sisi saya sedih, di sisi lain, hati ini mengatakan cing baik-baik saja, dia hanya terlalu rindu pada saya dan ingin membiarkan saya having good time bersama keluarga saya.



Yadoon mein rehna
stay in my memories
tetaplah dalam ingatanku. cing

aku kangen kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tiada kesan tanpa komentarmu...