Sabtu, 25 Februari 2012

Centralismo

:untuk Cikini 73

Seiring ku tulis huruf-huruf dalam surat untukmu ini

Matahari mulai menjingga, juga usiaku

Wahai, aku ingin sekali sampai ke pelukanmu segera

Sebab belakangan ini jarang sekali kau hadir dalam mimpiku

Tempat dimana aku bisa sepuas hati menciummu

Kenapa? Sudah tak sudi lagikah?



Barangkali semuanya memang diciptakan untuk berubah

Seperti bulan yang kemarin malam utuh untuk kemudian pecah

Kau pun perlahan berubah

Jangan merajuk, aku tak hilang arah



Sebab satu-satunya arah yang ku kenal adalah pelukmu

Sejak aku terpesona dengan tarian yang kau bawakan dengan kaki pincangmu

Sejak aku melihatmu begitu bercahaya di antara baluran debu

Sejak ku temukan senyummu dalam lembaran majalah di perpustakaan yang bau

Sejak itu satu-satunya arah yang ku kenal adalah pelukmu





Sejak itu pula segalanya menjadi asing bagiku.

Sejak itu pula malamku selalu jadi panjang karena aku harus memikirkanmu

Tanpa tahu bagaimana cara untuk lebih cepat sampai ke pelukmu

Tapi aku tak pernah hilang arah, janganlah kau merajuk



Setiap kali ku sebut Centralismo, orang-orang menertawaiku

Mereka bilang aku tak mungkin sampai kesana

Ya, akupun mulai ragu apakah aku bisa sampai ke sana

Sepatuku pun telah terlalu buruk untuk melangkah



Tapi selain pelukmu, kini aku buta arah

Aku berjalan, sayang, aku berlari

Jangan pernah bosan menungguku

Aku akan lama

Aku tak bisa mengira kapan aku akan sampai

Tapi kau tahu kan?

Aku buta arah

Yang ku kenal hanya pelukmu.

Aku tidak akan tersasar.

Maka jangan merajuk

Tunggu

Tunggu



Jumat, 17 Februari 2012

Hello! Just Come to Say Some Random Things!

Every time someone say "no, you cant do that!"
I was like,
"Bitch, watch! Just watch how I do it, you dumbass!"



Dulu sepertinya gak pernah kepikiran untuk mengatur keuangan. Kuliah dan kerja, keduanya berhasil dijalankan dengan baik tanpa perencanaan keuangan yang matang. Meskipun pada akhirnya gue sama sekali gak punya tabungan. Rasanya begitu bebas untuk mengeluarkan uang tanpa harus mikir, 'besok gimana?' 'minggu depan gimana?', 'perangkat mandi dan kebersihan apa yang habis?'. 

Sekarang, udah punya kerjaan tetap. Rasanya keren banget kalo ngeliat ke belakang, ke dua tahun yang lalu, gue kerja serabutan ngajar privat di tempat yang kurang jelas. Sampe Depok segala, pulang jam 11 malem. And now, here I am. Ruangan ber-AC, menulis, no drama, idealisme terjaga, gak ada perasaan menganjal, in touch dengan internet sebebas-bebasnya, well-paid, nice team. Gila aja kalo sampe gue gak bersyukur sama kerjaan gue yang sekarang. It's a dream come true!

Meskipun demikian, hahahaha, pake 'meskipun demikian'.


Yah, belakangan ini mungkin karena sudah mulai berpikir maju. sori, gue ogah dibilang berpikir tua. Gue selamanya muda. Muahahahahahaha. Jadi kalo mengeluarkan uang untuk sesuatu mulai perhitungan. Tapi harusnya sih masa bodo aja. Yang penting bisa bertahan hidup di belantara Jakarta ini, gak ngerepotin orang tua, gak kelaperan, gak ngemis, gak melacur. semoga gaji bulan depan sudah bisa dialokasikan untuk ngirimin duit buat mama. dan semoga dapet kerja sampingan. hehehehehehehe



Kerasa banget, Im in progress. Good progress.
ternyata ini efek dari gigi geraham terakhir yang orang bilang wisdom teeth. setelah operasi uperkolektomi, gue bener-bener mikir untuk hidup gue.



shit, beneran random. 

yah, gue baru mau mulai mengasah insting menulis gue lagi.
belakangan ini kebanyakan nulis berita, jadinya cara bertutur gue kaku.



oke deh, sekian.



random?

told ya.

Rabu, 15 Februari 2012

My Sweet Daddy

I have the sweetest daddy in the entire universe!

Yah, kadang-kadang memang ayahku suka terlalu protektif dan mengkhawatirkan aku.

Padahal anaknya ini sudah jadi anak yang kuat. Hehehe, boong ding.

Tadi malam ayah menelpon dan menanyakan kabar, pekerjaan dan kesehatanku.

Seperti biasa ayah selalu tertawa miris mendengar jawabanku, "lagi di kos, sendirian."

seperti pertama kali dia melihat aku jatuh dari sepeda, dia tertawa antara kasian tapi dia tau bahwa setelah jatuh aku akan bisa melaju kencang dengan sepedaku dan lebih kuat dari biasanya.


Love you dad, love you mom.

terima kasih telah membiarkan aku memilih jalanku.
terima kasih telah bersabar diantara rasa khawatir kalian dan membiarkan aku hidup di jalan yang aku sukai.
terima kasih telah mempercayai aku, bahwa aku melakukan yang benar meskipun aku terlihat salah di mata semua orang.


Oh, yang benar saja aku harus bersedih!
aku punya kalian!



soooo much kisses and hugs!

Jumat, 10 Februari 2012

The Excellent Old Days

Dedicated to Ipoh, Karina, Karenina, Lisna, Dessy, Yolan, Dona, Tata, Cassinta, Astri, Mita, Nina and all of those lovely friends of mine at college.


Oh how much I miss those days!

dimana gue dateng ke kampus dan selalu menjadi yang paling telat.
dan kalian-kalian menyambut saya dengan tertawa geli melihat cara berpakaian saya yang nyentrik dan aneh.

gue kangen waktu-waktu dimana kita dengan seenak udel bawa makanan ke musola dan bikin orang lain jadi ilfeel untuk solat karena space-nya telah kita jajah.

dimana henti kita makan udah kayak orang syukuran. gue inget banget beli gorengan 20.000 abis dalam waktu kurang dari 10 menit.


How much I miss the day.
those beautiful day with my pecuns.

kuliah samasekali tanpa beban.
tugas copy paste, ulangan super nyantai.

dimana kita saling mendukung pas saat-saat genting mengerjakan TA.

dimana muncul istilah "air mata ghoib".


hhahahahahahahhaha....

dimana setiap kali mo menghadap dosen, bukannya ngomong "bismillah" malah ngomong "semelah"


parah.

dimana kita dengan bebas makan, makan, dan makan.
belajar yang sesanggupnya aja.

nomer satu makan.
trus ketawa dan poto-poto.
emangnya pernah kita ngelewatin satu hari aja tanpa poto?
hahahah


i miss this





 i miss the silly things we do. godain abang otak-otak, abang baso malang, satpam, supir angkot dengan mengatakan "engggggaa bang" huhuuhuu




i miss u so much, girls..

xoxo