Kamis, 15 Maret 2012

Sedang Mengerjakan Mimpi

Pertama kali saya nulis novel? Hmm, SMP kelas 3. Novelnya cengeng banget, sesuai kepribadian saya. Hahaha. Ceritanya juga cemen banget. Ada seorang perempuan, naksir cowo, cowo itu meninggal. Hahaha. sumpah cemen banget.


Novel serius berikutnya, saya tulis di kelas 3 SMA. Judulnya "Sayap Sayap Bumi". Tentang persahabatan Ranger gunung Sinabung. Inti novel ini sebenernya pergaulan anak-anak pecintah alam yang selalu dianggap sebelah mata. tebalnya 109 halaman A4. Saya kirim ke Gagas Media. Hasilnya? DITOLAK MENTAH-MENTAH! Hahahaha.

Novel berikutnya berjudul "Me and The Goblok Things Inside Me" dari judulnya aja keliatan ya, cemen banget buku ini. Ceritanya tentang seorang anak bernama Beni yang di dateng ke sekolah cuma untuk dapetin uang jajan. Novel ini terinspirasi dari lagu Halo Beni-nya The Adams. Saya kirim ke Bukune. Hasilnya? "Novel kamu bagus. Tapi kita belom bisa nerbitin novel." Penerbit, gak bisa nerbitin novel. Oke. Oke. Asu.

Novel berikutnya berjudul "Hingar Bingar". Saya kirim ke Bukune yang meminta saya untuk menulis personal literature. Jadilah si Hingar Bingar itu "diary" yang didalamnya saya umbar-umbar kebodohan saya. Hasilnya? Sejak akhir 2009, sampai sekarang gak ada kabar. saya sendiri capek telepon bolak-balik ke penerbit asu itu. gak ada satupun email yang mengkonfirmasi novel saya. ASU!

sejak itu saya berhenti menulis novel. Bisa dikatakan berhenti menulis total. dalam dua tahun hanya ada beberapa puisi dan satu cerpen yang menang sebuah lomba (dan lomba dibubarkan secara tiba-tiba oleh panitia asu itu). Mungkin menulis bukan garis tangan saya.


Tapi terima kasih untuk Payung Teduh.
karena lagu "Resah" mereka, saya melanjutkan menulis.


Kali ini bukan karena obsesi bahwa saya ingin jadi penulis. Bukan karena obsesi saya ingin dapat uang royalti, menjadi penulis kaya dan bisa kuliah di tempat impian saya. Kali ini saya menulis karena saya ingin menulis. Karena saya bahagia ketika menulis.

1 komentar:

  1. Ayo ka... Halim semangat, aku juga lagi pusing nulis novel sarat 150 halaman.. mau ikut sayembara di TIM agustus nanti, lengkapnya buka situs dewan kesenian jakarta.

    BalasHapus

Tiada kesan tanpa komentarmu...