Senin, 07 November 2011

Menari di Dalam Badai

Gunung Sibayak (Sumatera Utara, 2.094 mdpl) Terakhir mendaki gunung ini tiga tahun yang lalu. Akhirnya, tanggal 30 Oktober ndaki lagi. Bersama Iskandar (for sure) and my big big biggie sister Widie. Modalnya sih cuman nekat. Gak punya tenda, cuman punya sleeping bag. Sebenernya ibu saya sempet gak ngizinin, soalnya musim hujan. Tapi mungkin di dunia ini gak ada yang lebih keras kepala dari saya. So, saya tetep pergi. hehehe.

Here we go again....
 sebelum naik, masih bisa tersenyum alay. 

Ternyata setelah pose a la anak gaoel di atas, hujan turun dengan ganasnya. Lebih ganas dari babi hutan. Pokoknya enggak banget deh. A HUGE NO NO! Ampun. Awalnya sih ga mau naik, tapi toh udah terlanjur di kaki gunung. Akhirnya jalan juga. Kakak saya sih mending, bawa mantel hujan. Apalagi Iis, bawa mantel hujan plus celana tahan air. Saya? Cuma bawa baju yang saya pake, celana legging, dan sleeping bag. Isi tas saya adalah hal-hal gak penting seperti ubi dan gula merah. -.-

emang sih, rencananya sampe atas mau bakar ubi dan ngelelehin gula merah. tapi rencana ya tinggal rencana. Apinya gak bisa nyala karena angin di atas luar biasa dahysat. Kita sempet ketemu rombongan pendaki yang bawa tenda. Akhirnya si Kakak saya titipin di tenda mereka. Sementara saya dan Issy, di luar tenda mantengin api yang nyalanya gak niat banget. dan sleeping bag yang harusnya dipake untuk ngagetin sendiri, dibagi dua. Saya dan Issy, gak di gunung, gak dimana emang selalu gembel. :)


But when morning came,
ow my Godness!
the sun shine sooooo bright!

view-nya? awesomely beautiful!
check out!

Please dont mind me. Just take a look at the beautiful sky. :) foto ini menunjukkan betapa sense of fashion saya tidak bisa diandalkan. hahahaha



my partner in crime forever; Issy.Hahahaha, ada yang bilang muka kami mirip. Heum, tetep lebih manis saya!



pose kelinci imut. muka? huweeeeeek...



this is my elder sister. gak mirip ya? lucuan saya kemana-kemana-kemana *nyanyi ayu ting-ting


rombongan pendaki yang baik hati mau kasih tumpangan. :)



yea, i know, im cute! hahahaha


and the best for the last.....
*drumroll...

envy? envy? hahahahaa. :D



saya kenal gunung, lalu jatuh cinta pada gunung, walaupun sebenernya terkadang fisik saya kurang memadai untuk naik gunung. Tapi saya memaksa. Pernah pula jatuh cinta pada ranger gunung. U know what is the best part of mount? gunung selalu penuh dengan hal yang tidak terduga-duga. Hal-hal baik akan memberi kenangan manis. dan hal-hal buruk akan membuatmu merasa kuat. 'eh, gue pernah kaya gini loh di gunung. Gue berhasil ngelewatin ini loh di gunung.' setelah naik gunung, biasanya orang akan lebih percaya diri dalam hidup. Lebih dewasa dan lebih berani.


karena gak akan ada yang tau apa yang menunggu di gunung. Semuanya menyenangkan. Bahkan luka lecet-lecet di sekujur kaki. Gak ada yang tau, bahwa setelah turun dari gunung kakak gue malah jadian sama pendaki yang bantuin kita di atas dengan tenda yang mereka punya. Gak ada yang musti kita takuti dari gunung.



banyak yang bilang, naik gunung berbahaya.
ah
sama seperti hidup
hidup itu bahaya kalo kita gak tau trik-nya.
naik gunung, kita belajar hidup.
belajar mengelola resiko
belajar bersahabat dengan kesulitan

dan yang lebih penting lagi

belajar menikmati hidup.
menikmati masa sekarang instead of mengejar masa depan yang bahkan kamu gak tau untuk apa.


so, dance!
dance, dance!

1 komentar:

  1. salam jreng2...keren banget..pa lg yg pose kyak kelinci tu daan ditambah nyanyian ayu ting-ting.
    bisa ni dianterin kesana..asik...
    keren
    keren
    keren

    BalasHapus

Tiada kesan tanpa komentarmu...