Sabtu, 12 Oktober 2013

Cara Agar Tampak Seperti Orang yang Mengerti Seni

Saya punya sebuah cara aneh dalam mengapresiasi karya seni. Waktu duduk di bangku kelas dua SMP, sekitar tahun 2004, saya melihat video klip "Windu Defrina" dari grup band White Shoes and The Couples Company. Saat itu saya samasekali tidak menikmati musiknya, hanya tertarik dengan video klip yang jauh berbeda dengan band-band lain. Namun dalam hati,  saya tahu mereka itu band bagus meski saya tidak mengerti musiknya. Saya baru mengerti dimana bagusnya WSATC ketika berada di bangku SMA dan menjadi orang yang rajin mendatangi gigs mereka di masa-masa kuliah.


Hampir setahun lalu, saya mendowload sebuah film karya Kim Ki Duk, sutradara favorit saya. Judul film itu "Spring, Summer, Fall, Winter and Spring." Sumpah demi apapun, saya samasekali tidak mengerti maksud film itu. Minim dialog, tak jelas rentang waktu dan konfliknya, sinematografinya memang luar biasa indah tapi seperti sama sekali tak terjadi apa-apa di film itu. Saya mendownload film itu semata karena tergila-gila pada karya-karya Kim Ki Duk yang lain seperti Bi-mong, Samaritan Girl, The Isle dan Arirang. Kim Ki Duk memang dikenal sebagai sutradara yang membuat film "berat" dan jarang bisa dipahami. Kata orang, Spring, Summber Fall Winter and Spring adalah masterpiece dari sutradara Korea itu. Saya tahu itu film bagus, namun tidak sedikitpun mengerti. Setelah menontonnya berkali-kali, baru saya menjadikannya salah satu film terbaik yang pernah saya tonton. Di luar betapa menyedihkannya hidup Kim Ki Duk secara personal, saya mantap untuk menjadikannya inspirator.


Beberapa hari terakhir, saya membaca ulang naskah drama Oscar Wilde yang berjudul "The Importance Of Being Earnest". Naskah itu pernah saya jadikan pembahasan untuk bahan Tugas Akhir saya dua tahun lalu. Namun, baru beberapa hari belakangan saya tertawa sampai sakit perut dan mengerti sarcasm yang ada di dalamnya.


Apa gunanya saya memberi tahu anda tentang semua ini? Tidak ada. Saya hanya bingung menuliskan pembuka di posting ini. Intinya, saya hanya ingin menuliskan beberapa kutipan dari naskah The Importance of Being Earnest itu. Sesekali tulis quote biar terkesan sophisticated kan tidak apa-apa ya.... :)



" I have only been married once. That was in consequence of a misunderstanding between myself and a young person " -Lane


"The very essence of romance is uncertainty" -Algernon.


"My dear fellow,  it isn't easy to be anything  nowadays. There's such a lot of beastly competition about."  -Algernon


"I'm sick to death of cleverness. Everybody is clever nowadays. You can't go anywhere without meeting clever people. I wish to goodness we had a few fools left." -Jack



"Algernon: I hope tomorrow will be a fine day, Lane.
 Lane       : It never is, Sir"



"If you are not too long, I will wait here for you all my life" -Gwendolen.



---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tiada kesan tanpa komentarmu...