Jumat, 26 Desember 2014

Aku Membuat Sebuah Lingkaran

Aku membuat sebuah lingkaran. Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil. Cukup untuk aku berdiri dengan setia di dalamnya. Aku akan mencintaimu dari dalam lingkaran itu.

Cinta paling sunyi adalah cinta yang hanya sanggup menjangkau kekasihnya lewat doa. Namun setelah aku tahu bahwa doaku tidak akan mengandung keajaiban apapun, aku berhenti berdoa. Langkah dan hidupmu telah baik-baik saja, kau tidak butuh doa yang lain. Jadi aku memutuskan masuk ke dalam cinta yang lebih sunyi lagi. Cinta dalam lingkaran.

Aku tidak akan meninggalkan lingkaranku. Tidak akan lagi. Di sinilah jarak paling aman untuk mencintaimu dengan baik. Aku pernah mencintaimu tanpa lingkaran, tanpa batasan. Itu membuat aku terjun ke dasar jurang dan merasakan sakit yang membuat seluruh pori-pori tubuhku ngilu.

Tidak banyak yang bisa kulakukan dalam lingkaran ini selain mencintaimu. Di sini, akan aku tunggu semua kenangan memudar. Akan aku tunggui rasa sakit hingga sembuh. Aku pernah mencoba melawan kenangan dan rasa sakit namun ternyata kalimat klise itu benar. Waktulah yang akan menyembuhkan semua luka dan kenangan. Jadi aku akan tunggu hingga semuanya selesai dan khatam di lingkaran ini.

Tidak akan ada yang kuizinkan masuk ke lingkaran ini. Ini hanya tempatku dan kenangan-kenanganku, tidak ada yang boleh mengusiknya. Tidak juga kamu. Karena kamu harus melanjutkan hidupmu. Aku menghentikan semua ini agar kamu bisa melanjutkan hidupmu dengan tenang. Aku mengurung diriku di dalam lingkaran ini karena memang di sinilah seharusnya cinta itu berada. Di luar lingkaran ini, cinta itu akan dianggap liar, amoral, kejam, hina, tidak wajar, khianat dan seterusnya.

Kamu jangan khawatir. Aku akan keluar dari lingkaran ini jika sudah tiba waktunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tiada kesan tanpa komentarmu...