Jumat, 29 Juni 2012

Sudah Sembuh?

Halimah. sudah sembuh?


Lucu sekali, rasanya badan dan jiwa saya ini tidak akur.
Ketika badan saya segar bugar, tidak sakit, jiwa saya kacau. Kacau sekali. Saya tidak bisa berpikir jernih. Saya berpikir hal-hal kelam dan nasib-nasib sedih.


Tapi saat ini otak saya sedang bekerja dengan baik. Hati saya sedang sensitif-sensitifnya. Inspirasi mengalir lancar. Novel sedang seru-serunya.


Eh, fisiknya belakangan ini lemes.


Halimah! Sudah sembuh?

:)

Rabu, 06 Juni 2012

Sore, Rundung dan Teduh

Akhir-akhir ini aku tidak merasa baik
Entahlah. Bahkan, setiap kali mengucapkan kata "entahlah", aku semakin bingung tetang apa yang terjadi.
Mungkin, ini bekas luka penghiantan dulu, yang ku abaikan, ku anggap tidak ada. Luka itu tiba-tiba bernanah.
Atau mungkin aku hanya kesepian. Benar-benar kesepian.

Entahlah. Lalu aku semakin dalam terjebak dalam kebingungan itu.
Saat ini yang bisa ku pastikan adalah aku ingin memeluk ibuku.
Menenggelamkan wajah didadanya.
Menangis, meledak terisak-isak.


Yang bisa ku pastikan saat ini adalah aku ingin memeluk ayahku.
Lalu bercerita dengan suara yang kurang jelas karena terlalu sesak untuk bercerita.
Dan ayah pasti (seperti selalu) berkata, "Iya, nak. Iya. Ayah di sini."


Tiba-tiba aku merasa kecil sekali.
Entah karena aku berkali-kali dilukai.
Atau obsesi-obsesi yang ku gambar di kepalaku sekarang telah busuk, karena tak kunjung bisa diwujudkan
Atau aku hanya kesepian. Sangat kesepian. Benar-benar kesepian.


Kepadamu, hai, Sore, Rundung dan Teduh,
Temani aku.
Kalaupun aku mati, kalian jadi saksi.