Senin, 25 Februari 2013

So Long and Good Night

                                                       "Seberapa jauh manusia harus berjalan agar ia pantas disebut manusia?"



Manusia adalah makhluk sosial. Ah, siapa yang tidak bosan mendengar itu? Manusia diciptakan dengan rasa saling membutuhkan satu sama lain. Sebab itu mereka harus saling berinteraksi. Dan yang tidak suka berinteraksi atau yang pilih-pilih dalam berinteraksi akan di-cap sombong, aneh atau angkuh.


Manusia harus punya cita-cita sosial. Nah, kalau ini, tidak semua pernah mendengar bukan. Terutama telinga-telinga lambing.

"Halimah, kamu punya cita-cita sosial, tidak? Jangan cuma berani ngomong seenak udelmu di blog!"

Hemmmm, kasi tahu gak yeaaaaa?

Empat tahun yang lalu, saya datang ke kota Bogor. Seorang dosen mengenalkan saya kepada aktifis hebat. Namanya Syafe'i. Biar keren, mari kita panggil Fey saja. Sejak pertemuan itu, saya tidak berhenti kagum pada sosok Fey. Sampai detik ini.


Sejak itu pula, sampai empat tahun setelahnya saya bergabung di komunitas yang berkonsentrasi mendukung kegiatan pendidikan anak jalanan itu. Cita-cita sosial saya adalah mengembalikan anak-anak itu ke sekolah, ke dunia yang seharusnya mereka tempati.

Namun, belakangan saya lebih sering menghabiskan waktu saya di perpustakaan atau di kamar. Membaca novel-novel, menerjemahkan dokumen-dokumen, menonton film, mendengarkan resital sitar, menyanyikan lagu India yang aduhai.


"Loh? Egois kamu! Mikirin diri sendiri! Pinter cuma pinter sendiri! Kaya juga kaya sendiri! Gak mau berbagi! Pelit! Gak berbakti sama Ibu Pertiwi! Taik kucing kamu, Halimaaaaaaaah!"


Sebut saja begitu. Sebut saja saya taik kucing. Tapi saya lebih suka menonton film India dengan konflik yang tidak logis itu ketimbang meributkan hal-hal yang itu-itu saja. Banyak drama sedikit karya!



Salam gaul.

So Long and Good Night!